di idonesia anak jalan sekan sudah tidak asing lagi banyak anak bi bawah umur mengais rizky di jalan ada yang mengamen meminta 2 bahkan lebih buruk lagi ada yg memperkerjakn mereka sebagai pencuri pencopet dan sabagainya seharuhnya pemerintah memperhatikan hal ini karna seperti yang kita semua tau di dalam uandang 2 dasar ank jalannya dan fakir miskin di pelihara oleh negara namaun kini undang- uandang tinggal lah sebuah kata 2 manis tampa ada pembuktiannya pemerintah pusat maupun daerah seakan tutup mata terhadap anak anak jalan yang semakin hari jumlahnya semakin banyak saja bahkan setiap tahunya cenderung bertambah
anak jalankini sudah menjadi krimial kecil karana tangan orang -orang yang tidak bertangggung jawab menjadikan anak anak jalan sebagai kriminal seharusnya polisi jauh lebih cekatan dengan menangkap para dalangnya sampe ke akar akarnya dan menghukum seberat2 nya para pelaku yang memperkerjakan anak di bawah umur di. seharusnya anak anak hanya kenal bermain dan belajar namun karna tuntutan hidup dan biaya pendidikan yang mahal maka memaksa seorang ank masih di bawah umur membantu orang tua nya mengais rizky walau dng cara yang tidak halal sekalipun. pemerintah daerah harusnya lebih peka dengan hal ini karana ank 2 adalah aset bangsa yang tidak ternilai harganya coba banyangkan kalau saja ank 2 tersebut di berikan pendidikan yang layak oleh pemerintah pasti akan ada banyak doker profesor insiyur yang ada di indonesia dan kelak indonesia tidak akan di pandang sebelah mata lagi para negara2 di dunia
dan indonesia bisa menjadi lebih maju dari sebelumnya andai saja biaya pendidikan bisa di jangkau sampe tingkat universitas pemerintah harus banyak belajar dari pengalaman banyak ank 2 pintar di indonesia namun tidak punya biya untuk melanjutkan pendidikannya sehingga mengakibatkan anak 2 lebih memilih mencari uang saja ketimbang belajar. kalau saja perintah berpikiran maju untuk menggali potensi 2 yang ada di dalam anak tersebut maka indonesia sudah bisa menjadi negara yang maju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar