issu pembanguan gedung DPR yang menelan uang negara sebesar
Rp1,6 triliun seakan mengiris hati rakyat kecil. padahal dengan dana sebesar itu bisa untuk di alokasikan ke pendidikan mengingat masih mahalnya biaya pendidikan di indonesia atau untuk dana kesehatan karna masih banyak rakyat kecil yang tidak sanggup untuk berobat karana keterbatasan biaya atau untuk program kesejateraan lainnya. Jika rencana pembangunan Gedung DPR baru jadi dilaksanakan maka hal tersebut akan menandakan lemahnya pengawasan fungsi anggaran sekaligus merupakan cerminan dari buruknya kinerja anggota DPR RI dimata rakyat karna selama ini rakyat memendang DPR sangat buruk terlebih sering diberitakannya banyak anggota DPR yang bolos pada saat rapat atau sidang tidak hanya itu bahkan anggota DPR terlihat tidur pada saat rapat, berantem denggan sesama anggota sudah menjadi hal yang lumrah diliat oleh rakyat bahkan anggota DPR kerap kali studi banding ga jelas keluar negri dan masih banyak lagi sikap2 aggota DPR yang tidak pantasa dilakuan oleh para wakil rakyat tersebut mungkin sekarang ini rakyat mulai mempertanyakan apa fungsi DPR masih menjadi peyeimbang pemerintahan ? karna selama ini DPR lebih terlihat sebagai anjing pemerintah sehingga mencederai sistem demokrasi indonesia seharusnya Demokrasi yang sehat dapat berupa lebih memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan rakyat saat ini, dan tidak mementingkan kebutuhannya sendiri dengan kinerja DPR yang masih belum maksimal dan mengingat masih banyaknya terdapat rakyat kurangmammu
sepertinya saat ini bukanlah moment yang tepat untuk membangun sebuah gedung yang mewah pada saat ini karna sangat meyakiti hati rakyat seperti yang kita liat saat ini kinerja DPR ssangatlah buruk sering terlihat tidur disaat rapat
dan sering tidak hadir disaat sidang pari purna bahkan sampai bakuhantam antara anggota DPR. itu sudah menjadi hal yang lumrah menurut saya pembangunan gedung DPR yang mewah dengan segala fasilitasnya terdengar seperti lelucon dan sperti mementingkan ego sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar